Bondowoso, 6 Agustus 2025 — Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) ke-XXV Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur resmi menetapkan dua nahkoda baru. Setelah melewati dinamika forum yang panjang dan pemilihan yang berlangsung hingga subuh, Muhammad Ivan Akiedozawa terpilih sebagai Ketua PKC PMII Jawa Timur, sementara Kholisatul Hasanah ditetapkan sebagai Ketua Korps PMII Putri (Kopri) periode 2025–2027.
Konkoorcab digelar sejak 28 Juli hingga 3 Agustus 2025, bertempat di Kabupaten Bondowoso. Meski awalnya dijadwalkan rampung pada Minggu (3/8), proses pemilihan harus ditunda hingga Senin malam (4/8) dan baru selesai Selasa dini hari (5/8), sekitar pukul 05.00 WIB.
Forum berlangsung ketat dan penuh dinamika. Dalam pemilihan Ketua PKC, lima calon bersaing ketat, yaitu:
- Roy Burhanuddin (PC Bojonegoro) – 1 suara
- Abdur Rozak (PC Probolinggo) – 1 suara
- Moh. Sai Yusuf (PC Malang) – 5 suara
- Maksudi (PC Sumenep) – 7 suara
- Muhammad Ivan Akiedozawa (PC Surabaya) – 17 suara
Dengan 17 dari total 31 suara, Edo meraih mayoritas mutlak dan memenangkan satu putaran pemilihan.
Untuk posisi Ketua Kopri PKC PMII Jatim, tiga kandidat maju ke bursa:
- Kholisatul Hasanah (PC Jember) – 18 suara
- Elza Nikma Yunita (PC Jombang) – 11 suara
- Novikha Itsyana (PC Kediri) – 2 suara
Muhammad Ivan Akiedozawa, dikenal akrab dengan sapaan Edo, Ivan merupakan kader PMII dari Surabaya. Dalam kampanyenya, ia mengusung tagline “PMII Berkarya, Jawa Timur Berdaya”, yang merepresentasikan semangat progresif dan kesiapan menghadapi tantangan era digital.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi lintas sektor untuk membangun PMII yang utuh dan holistik,” ungkapnya dalam debat kandidat.
Kholisatul Hasanah, aktivis perempuan asal Kalisat, Jember, ini telah meniti jenjang kaderisasi sejak tingkat rayon. Pernah menjabat sebagai Ketua Rayon FTIK UIN KHAS Jember, Bendahara Kopri PC PMII Jember, hingga akhirnya Ketua Kopri PC Jember, Kholisatul dikenal sebagai figur visioner dan responsif terhadap isu-isu perempuan.
Konkoorcab kali ini tak lepas dari dinamika internal. PMII Zona Mataraman sempat menyuarakan 8 tuntutan demi menjaga profesionalisme forum, mengecam gangguan eksternal maupun internal, serta menyerukan konsolidasi untuk masa depan PMII Jatim yang lebih tertata.
Namun pada akhirnya, forum ini menjadi tonggak penting regenerasi kepemimpinan PMII Jawa Timur dan bukti bahwa proses demokrasi kader tetap hidup di tengah tantangan.
