PKD VI Jayadipa: Merawat Spirit Mujahid di Tengah Kebisingan Era Post-Truth

Ponorogo, 13–20 Juli 2025 — Dalam upaya meneguhkan kembali identitas kader sebagai pejuang ideologis, PMII Rayon Jayadipa Komisariat IAIN Ponorogo menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) VI bertajuk:
“Manifesto Mujahid 5.0: Aktivisme dan Gerakan Mahasiswa Melawan Post Truth Era.”

Bertempat di Pesantren Mahasiswa Yai Nahdlatul Ummah dan di Musholla Pergerakan Darul Harakah, kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari dengan rangkaian materi dan pembinaan yang padat. PKD kali ini tak hanya menjadi ajang pelatihan struktural, melainkan juga ruang perlawanan intelektual terhadap era informasi semu dan narasi-narasi kosong.

“Kita tidak sedang mencetak kader biasa, kita sedang menyiapkan pasukan ideologis yang sadar posisi dan arah gerak,” tegas M. Izdad Ni’am Al-Kafi, ketua pelaksana kegiatan.

PKD VI ini mengintegrasikan pendekatan integratif-transformatif, dengan memadukan materi klasik seperti Aswaja dan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) bersama materi kontemporer seperti Post-Truth dan Analisis Wacana Kritis. Total 14 materi disampaikan secara intensif oleh pemateri dari kalangan akademisi, aktivis senior, hingga praktisi sosial.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah diskusi tentang peran mahasiswa dalam merespons kebijakan publik, serta paradigma kritis dalam Islam progresif.

Ketua Rayon Jayadipa, Ahmad Nizar Hariry El-Misbahy, menekankan pentingnya membangun gerakan kader yang berbasis kesadaran, bukan sekadar rutinitas.

“Kami percaya bahwa kaderisasi adalah ikhtiar untuk melahirkan manusia yang tak hanya paham teks, tapi juga tanggap konteks. Di tengah arus post-truth dan pragmatisme, kader harus jadi penjernih dan pelurus arah.”

PKD ini juga dilengkapi dengan kegiatan spiritual seperti istighotsah, ratiban, serta refleksi malam yang memberikan ruang kontemplasi bagi peserta. Tak ketinggalan, sesi Forum Group Discussion (FGD) menjadi titik tolak untuk menumbuhkan pemikiran kolektif dan militansi kader.

Dengan puluhan peserta dari berbagai kampus dan latar belakang, PKD VI Jayadipa sukses mengukuhkan komitmen kaderisasi sebagai ruang transformasi. Para peserta tak hanya pulang membawa sertifikat, tapi membawa bekal kesadaran baru: bahwa menjadi kader PMII bukan hanya status, tapi jalan juang.

PKD VI PMII Jayadipa bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah gerakan senyap yang menanam nilai dalam-dalam, lalu membiarkannya tumbuh sebagai kader-kader mujahid yang tak gentar menyuarakan kebenaran, bahkan di tengah zaman yang mengaburkan batas antara fakta dan manipulasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top